Kasus Mesuji membuktikan bahwa negara tidak bisa melindungi rakyatnya. Hal tersebut diungkapkan Syarifudin Suding, anggota Komisi III DPR dari Partai Hanura, Ahad (18/12).
"Menurut pengakuan warga tampak fisik sekuriti yang dipakai tidak seperti satpam, dan itu sudah dilaporkan kepada kepolisian sebelum kejadian 21 April," jelas Suding.
Jika masyarakat telah memberikan indikasi akan adanya bentrok, Suding menjelaskan seharusnya polisi bisa mengambil langkah preventif dan menindaklanjuti laporan tersebut.
Hal itu memperlihatkan tidak adanya kemampuan pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada rakyatnya.
Sementara itu, Kaporles OKI Agus F mengatakan bahwa tepat saat kejadian itu merupakan dirinya menerima jabatan sebagai Kapolres OKI, yakni pada 21 April.
"Ini ibaratnya hadiah yang langsung diterima di hari pertama saya menjabat sebagai Kapolres OKI," ujarnya di hadapan Komisi III di kantor Kecamatan Mesuji, OKI, Sumsel.(MI/RIZ)
"Menurut pengakuan warga tampak fisik sekuriti yang dipakai tidak seperti satpam, dan itu sudah dilaporkan kepada kepolisian sebelum kejadian 21 April," jelas Suding.
Jika masyarakat telah memberikan indikasi akan adanya bentrok, Suding menjelaskan seharusnya polisi bisa mengambil langkah preventif dan menindaklanjuti laporan tersebut.
Hal itu memperlihatkan tidak adanya kemampuan pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada rakyatnya.
Sementara itu, Kaporles OKI Agus F mengatakan bahwa tepat saat kejadian itu merupakan dirinya menerima jabatan sebagai Kapolres OKI, yakni pada 21 April.
"Ini ibaratnya hadiah yang langsung diterima di hari pertama saya menjabat sebagai Kapolres OKI," ujarnya di hadapan Komisi III di kantor Kecamatan Mesuji, OKI, Sumsel.(MI/RIZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar